Malam di Kampung Gombel


Bab 1: Kedatangan di Kampung Gombel

PelangiQQ - Rian dan teman-temannya, Dika, Sarah, dan Toni, adalah sekelompok mahasiswa yang gemar melakukan perjalanan ke tempat-tempat angker. Kali ini, mereka memilih sebuah desa terpencil di Jawa Tengah yang dikenal dengan nama Kampung Gombel, tempat legenda Wewe Gombel berasal.

Mereka tiba di desa itu menjelang senja. Desa itu terlihat sepi, dengan rumah-rumah tua yang tampak tak terawat. Penduduk yang mereka temui menatap mereka oknum4d dengan penuh kecemasan. Seorang pria tua mendekati mereka dan berkata, "Kalian tidak seharusnya di sini setelah matahari terbenam. Wewe Gombel masih berkeliaran."

Tapi, seperti biasa, rasa penasaran mereka lebih besar daripada ketakutan. Mereka mengabaikan peringatan itu dan memutuskan untuk bermalam di rumah kosong yang telah lama ditinggalkan.

Bab 2: Bisikan di Tengah Malam

Malam pun tiba. Rumah tua yang mereka tinggali terasa semakin mencekam. Sarah merasakan hawa dingin yang tidak biasa, sementara Dika mendengar suara bisikan samar dari luar rumah. Toni, yang tidak percaya hal-hal mistis, menertawakan ketakutan mereka.

Namun, semuanya berubah ketika Rian melihat bayangan tinggi dengan rambut panjang menjuntai di balik jendela. Bayangan itu bergerak dengan cepat, diiringi suara cekikikan halus yang semakin lama semakin keras.

Sarah berteriak saat oknum4d merasakan ada tangan tak kasat mata yang menarik rambutnya. Lampu senter mereka tiba-tiba mati serentak, meninggalkan mereka dalam kegelapan total. Dari luar, terdengar suara perempuan bernyanyi dengan nada yang menyeramkan.

Bab 3: Hilangnya Toni

Di tengah kepanikan, mereka menyadari bahwa Toni tidak ada di dalam rumah. Pintu depan terbuka lebar, dan jejak kaki Toni terlihat menuju ke hutan di belakang rumah. tekun4d Tanpa berpikir panjang, mereka bergegas mencarinya.

Suara tangisan anak kecil terdengar dari dalam hutan, membuat mereka semakin takut. Mereka menemukan pakaian Toni terserak di tanah, tapi dia tidak terlihat di mana pun. Sesuatu bergerak di balik pepohonan. Bayangan tinggi itu kembali muncul, kali ini lebih jelas—Wewe Gombel menatap mereka dengan mata besar dan senyum menyeramkan.

Bab 3.5: Pengalaman Toni Diculik

Toni merasa pelangiqq tubuhnya kaku saat bayangan besar itu mendekatinya. Sebelum ia sempat berteriak, udara di sekitarnya menjadi beku, dan dunia seakan berputar. Ia merasa tubuhnya melayang, terhisap ke dalam kegelapan yang dingin dan pekat.

Ketika ia membuka matanya, ia berada di sebuah rumah tua yang berbeda dari yang mereka tinggali. Namun, rumah ini tampak lebih menyeramkan—dindingnya dipenuhi ukiran wajah-wajah anak kecil yang seperti menangis. Udara dipenuhi aroma anyir dan suara isak tangis samar.

Toni mencoba bergerak, tetapi kakinya terasa berat. Ia menoleh ke samping dan melihat sosok anak-anak dengan mata kosong dan kulit pucat berdiri di sudut ruangan, tekun4d menatapnya tanpa ekspresi. Salah satu dari mereka berbisik dengan suara bergetar, "Kami tidak bisa pulang... Wewe tidak akan membiarkanmu pergi."

Tiba-tiba, oknum4d suara cekikikan menggema dari balik bayangan. Wewe Gombel muncul perlahan dari sudut tergelap ruangan, tubuhnya melayang dengan jubah panjang berkibar. Rambutnya yang kusut menutupi sebagian wajahnya yang menyeramkan. Ia mendekati Toni dengan mata penuh kebencian dan kasih sayang yang menyeramkan.

"Kamu anak yang hilang juga, bukan? Mereka tidak peduli padamu... Biarkan aku menjagamu," bisiknya sambil mengelus kepala Toni.

Toni ingin berteriak, tapi suaranya tercekat. Perlahan, tubuhnya melemah dan pikirannya mulai terasa kosong, seakan kesadarannya sedang ditarik ke dalam kegelapan yang lebih dalam. Ia merasa pikirannya bukan lagi miliknya sendiri.

Bab 4: Ritual Pemanggilan

Seorang dukun desa akhirnya membantu mereka dengan melakukan ritual pemanggilan. Dukun itu mengungkapkan bahwa Wewe Gombel hanya menculik anak-anak yang diabaikan atau tidak dicintai, tapi dia juga bisa menculik orang dewasa yang terlalu lancang mengganggu wilayahnya.

Dengan mantra dan sesaji, Wewe Gombel akhirnya muncul dalam wujud aslinya. Ia tertawa keras, tubuhnya melayang di udara, dan Toni terlihat berdiri di belakangnya, matanya kosong dan kulitnya pucat.

"Kalian mencariku?" suara Wewe Gombel pelangiqq bergema.

Bab 5: Kembali dari Kegelapan

Dukun itu berusaha bernegosiasi dengan Wewe Gombel. Akhirnya, setelah doa dan ritual panjang, Toni dilepaskan. Tubuhnya jatuh ke tanah, dan Wewe Gombel menghilang dalam kabut.

Mereka segera membawa pelangiqq Toni keluar dari desa. Pagi harinya, mereka meninggalkan Kampung Gombel dengan penuh ketakutan, berjanji tidak akan pernah kembali lagi.

Namun, saat berada di dalam mobil, Sarah melihat sesuatu di kaca spion—bayangan tinggi dengan senyum mengerikan masih mengawasi mereka dari kejauhan.

Rekomendasi Situs Game online : 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.