Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang
PelangiQQ - Bagi yang suka melihat benda-benda bersejarah, mengunjungi museum memang menyenangkan.
Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang
![]() |
Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang |
Saat berada di Kota Malang, jangan lewatkan mengunjungi Museum Brawijaya. Museum ini berisi peninggalan benda-benda bersejarah berupa senjata dan lukisan serta memiliki luas tanah sekitar 10.500 meter persegi.
Museum Brawijaya diresmikan pada tahun 1968 dan sampai saat ini museum ini masih sering dikunjungi oleh siswa-siswi SMA yang mengadakan study tour di Kota Malang. Karena di museum ini masih banyak benda-benda bersejarah yang bisa dipelajari sejarahnya untuk dijadikan sebuah karya tulis.
Harga Tiket: Rp 5.000; Peta: Cek Lokasi
Alamat : Jl. Besar Ijen, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
Fasilitas Wisata di Museum Brawijaya
Meskipun museum ini dibangun sangat lama sejak tahun 1962, namun pemerintah kota Malang telah melengkapi fasilitas museum dengan fasilitas seperti toilet umum, mushola, warung/kantin wisata, area parkir yang luas, pusat informasi, dan gazebo.
Karena fasilitas wisata Museum Brawijaya bisa dibilang lengkap, dijamin wisatawan yang berkunjung ke tempat ini akan merasa nyaman. Untuk melengkapi wisata sejarah di museum ini, Anda harus menyewa jasa pemandu wisata. Pemandu wisata akan menjelaskan lebih lengkap tentang sejarah benda-benda bersejarah yang ada di museum.
Beragam Kegiatan Menarik untuk Dilakukan
![]() |
Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang |
Saat mengunjungi museum sejarah di Kota Malang, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas menarik seperti:
1. Perburuan Foto
Saat menikmati wisata sejarah di museum ini, wisatawan wajib mengabadikan foto. Spot foto favorit museum ini adalah di pintu gerbang museum, dan berfoto dengan beberapa peninggalan sejarah dari koleksi museum.
Di luar, wisatawan bisa berfoto dengan benda-benda bersejarah seperti tank, dan senjata seperti meriam. Saat berada di dalam kamar, wisatawan bisa berfoto dengan Segigi Boat dan Death Carriage.
Foto-foto tersebut dapat dibagikan di media sosial untuk memperkenalkan teman dan pengikut tentang wisata sejarah yang menarik. Sehingga membuat orang lain yang melihatnya memiliki ketertarikan yang lebih tinggi terhadap wisata peninggalan sejarah.
2. Belajar Sejarah dari Barang Koleksi Museum
Ada banyak koleksi sejarah yang bisa ditemukan di Museum Brawijaya. Anda bisa belajar dari koleksi seperti Death Carriage yang memiliki sejarah kelam pejuang kemerdekaan yang tewas di gerbong kereta saat menjadi tawanan perang.
Dari Kapal Segigir, kita bisa belajar tentang sejarah kapal nelayan yang digunakan sebagai kapal perang oleh Letkol Chandra Hasan untuk melawan penjajahan Belanda. Selain itu, masih banyak koleksi lainnya yang bisa Anda ketahui saat menyewa pemandu wisata, sehingga setiap benda bersejarah yang ada di sini bisa diceritakan secara detail.
3. Wisata Kuliner
Setelah puas berkeliling area museum untuk berfoto dan belajar tentang sejarah koleksi museum. Wisatawan dapat beristirahat dan bersantai dengan menikmati beberapa kelezatan kuliner yang disajikan di kantin atau warung makan yang terletak di depan museum.
Kuliner yang ada di sekitar museum sejarah ini murah dan terjangkau, jadi Anda tidak perlu khawatir dengan harga makanan dan minuman yang terlalu mahal.
Sejarah Singkat Museum Brawijaya
![]() |
Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang |
Sebelum membahas tentang koleksi museum dan objek wisata yang ada di Museum Brawijaya Malang. Kita bahas dulu sejarahnya. Museum ini direncanakan akan dibangun pada tahun 1962 oleh Brigjen (Purn.) Soerachman. Namun ide membangun museum ini baru dilaksanakan pada tahun 1967.
Proses pembangunan museum ini didukung oleh Pemerintah Kota Malang dan dibantu dengan pembiayaan oleh Ibu Martha, seorang pengusaha hotel dari daerah Tretes Pandaan. Arsitektur museum ini dibuat oleh Kapten Czi Ir. Soemadi.
Pada tanggal 16 April 1968 museum ini resmi diberi nama Museum Brawijaya oleh Pangdam VIII/Brawijaya. Museum ini memiliki motto Citra Uthapana Cakra yang berarti cahaya yang membangkitkan semangat dengan harapan museum ini dapat melanjutkan dan membangkitkan semangat perjuangan.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Saat ingin melihat berbagai koleksi peninggalan sejarah di Museum Brawijaya, Anda diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu per orang. Untuk tiket parkir mobil Rp 5.000 dan tiket parkir motor di kawasan museum di Kota Malang Rp 3 ribu.
Jika ingin menggunakan pemandu wisata, ada biaya tambahan sebesar Rp 50 ribu. Saat menggunakan jasa pemandu wisata ini, Anda akan mendapatkan penjelasan lebih detail tentang cerita dan sejarah koleksi-koleksi yang ada di museum ini.
Jam operasional museum buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Museum ini merupakan tempat yang paling cocok dikunjungi oleh rombongan mahasiswa yang ingin mengadakan study tour.
Baca Juga :
Koleksi Museum Brawijaya
Museum Brawijaya memiliki beberapa koleksi dari perjuangan kemerdekaan. Mulai dari senjata hingga benda pajangan yang menceritakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, ada juga buku dan dokumen dari masa lalu.
![]() |
Museum Brawijaya, Wisata Sejarah & Sarana Pendidikan Favorit di Malang |
1. Kereta Kematian
Di halaman tengah museum kita dapat menemukan koleksi bersejarah Kereta Maut dan Perahu Segigir. Kedua peninggalan sejarah ini merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda. Kedua benda ini menjadi saksi bisu para pejuang Indonesia saat menjadi tawanan Belanda.
Kereta maut ini adalah kereta barang. Dulu Belanda menggunakan gerbong kereta untuk memindahkan 100 tawanan perang dari pejuang Indonesia yang ditahan di Bondowoso ke kota Surabaya. Karena dijejalkan ke dalam gerbong yang sempit, banyak pejuang kemerdekaan yang kehabisan oksigen dan tewas di dalam gerbong.
2. Perahu Segigir
Kedua, ada koleksi sejarah lainnya, yaitu Perahu Segigir. Perahu ini digunakan oleh Letkol Chandra Hasan untuk memimpin para pejuang kemerdekaan melawan Belanda. Uniknya, perahu ini sebenarnya bukan perahu perang, melainkan hanya perahu nelayan yang hanya bisa memuat 6 orang. Pada tanggal 26 November 1968 perahu bersejarah ini diserahkan kepada Museum Brawijaya.
3. Koleksi Lainnya di Museum Brawijaya
Wisatawan yang berkunjung ke museum ini bisa belajar banyak sejarah dari peninggalan-peninggalan yang dikumpulkan di sini. Setiap benda bersejarah di tempat ini dilengkapi dengan penjelasan sejarah benda tersebut.
Di pintu masuk utama museum terdapat patung pahlawan Jenderal Soedirman, di bagian bawah patung terdapat data pribadi Panglima Jenderal Soedirman. Dari penjelasan tempat, tanggal lahir hingga tanggal kematian dan juga nama istri.
Di halaman depan museum terdapat tank dan senjata seperti meriam, sedangkan di area lobby terdapat 2 relief dan lambang Komando Militer TNI AD, relief kekuasaan kerajaan Majapahit dan di halaman tengah terdapat sebuah ruang koleksi 1, ruang koleksi 2 dan juga ruang perpustakaan.
Di ruang koleksi 1 terdapat koleksi benda-benda bersejarah yang sudah ada sejak tahun 1945 hingga 1949, dan salah satu koleksi ikonik di ruang 1 adalah mobil De Soto. Di Collection Room 2, terdapat benda-benda bersejarah dari tahun 1950 hingga sekarang.
Untuk mengunjungi museum ini biasanya wisatawan akan menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Di dalam perpustakaan terdapat buku-buku dan dokumen-dokumen sejarah peninggalan perjuangan TNI, karya-karya umum dan beberapa dokumen sejarah lainnya. Buku dan dokumen di perpustakaan ini hanya bisa dibaca di tempat dan tidak bisa dipinjam.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Bagi yang tertarik mempelajari sejarah peninggalan zaman kolonial di Museum Brawijaya bisa datang ke Provinsi Jawa Timur, ke Kota Malang tepatnya di Gading Kasri yang berada di Jalan Ijen Nomor 25 A Kecamatan Klojen.
Akses menuju lokasi museum ini juga sangat mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari pusat kota Malang untuk menuju museum ini jaraknya sangat dekat, hanya 3,3 km dengan perjalanan sekitar 15 menit.
Karena memiliki jarak yang sangat dekat dengan pusat Kota Malang, maka museum ini dapat dijadikan sebagai tempat wisata yang menarik untuk liburan keluarga atau tempat study tour bagi pelajar.
Demikian yang dapat kami jelaskan mengenai Museum Brawijaya, semoga dengan informasi ini anda dapat memiliki pilihan wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi. Dan semoga para penerus bangsa khususnya generasi muda tidak melupakan jasa para pejuang dalam perjuangan kemerdekaan dari bangsa Belanda.
Post a Comment